Komputasi awan (Cloud Computing) adalah dimana
informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara
sementara di computer pengguna atau
client seperti desktop, computer tablet, notebook, computer tembok, handheld, sensor-sensor,
monitor, dan lain-lain
Sedangkan menurut Wikipedia Bahasa Indonesia,
Komputasi awan (bahasa Inggris : Cloud Computing) adalah gabungan pemanfaatan
teknologi computer (komputasi) dan pengembangan berbasis internet (awan). Awan
(cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan
di diagram jaringan computer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan computer
tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari
infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Komputasi awan adalah suatu konsep
umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan teknologi terbaru lain yang dikenal luas,
dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet, untuk memberikan
kebutuhan komputasi pengguna.
Menurut para ahli seperti Gartner misalnya
menyebutkan bahwa Cloud Computing merupakan sebuah cara komputasi ketika
layanan berbasis TI yang mudah dikembangkan dan lentur disediakan sebagai
sebuah layanan untuk pelanggan menggunakan teknologi Internet. Berbeda dengan
Forester yang berpendapat bahwaa Cloud Computing merupakan standar kemampuan
TI, seperti perangkat lunak, platform aplikasi, atau infrastruktur, yang
disediakan menggunakan teknologi internet dengan cara swalayan dan bayar
per-pemakaian. Secara sederhana Cloud Computing dapat diibaratkan seperti
sebuah jaringan, misalnya jaringan handphone, dengan kartu SIM IM3. Kita hanya
perlu memasang kartu SIM IM3 ke dalam handphone, maka secara otomatis handphone
akan mencari jaringan IM3. Penyedia yang menyediakan jaringan IM3 ini bisa kita
ibaratkan sebagai Cloud Computing.
Proxmox VE (Virtual Environment) adalah
salah satu distro Linux dari basis Debian yang mempunyai fungsi khusus sebagai
virtualisasi baik appliance maupun operating system. Proxmox
berjalan dengan mode text, walaupun seperti itu Proxmox akan lebih mudah dikonfigurasi
melalui akses remote dengan web based. Untuk sekarang Proxmox dengan release
terbaru adala Proxmox VE 2.3. Proxmox support beberapa jenis
platform virtualisasi seperti KVM dan OpenVZ. Dengan berbasis distro Debian
Stable dan menggunkan kernel khusus untuk virtualisasi menjadikan Proxmox VE
sebuah Bare Metal Virtualtation Platform yang power full. Bare Metal adalah
sistem komputer dimana mesin virtual dipasang langsung pada computer dalam
sistem operasi tanpa diinstall terlebih dahulu aplikasi tertentu. Istilah Bare
Metal mengacu pada hardisk.
Proxmox ini memiliki banyak kelebihan, antara
lain :
1) Open
source, sehingga free untuk digunakan oleh siapapun.
2) Mudah
dalam instalasi dan konfigurasi.
3) Mendukung
platform virtualisasi berbasis KVM dan OpenVZ.
4) Mendukung
berbagai format hardisk virtual.
5) Minimalis
dan power full dalam pemakaian memory karena hanya butuh sedikit memory
untuk menjalankan virtual server.
6) Mendukung
auto backup sesuai schedule yang ditentukan baik ke internal storage maupun
external storage.
7) Dapat
digunakan untuk Cluster dan High Avaliablity Server.
8) Mendukung
banyak model storage : LVM, iSCSI, Local Directory maupun NFS.
9) Sudah
mendukung Live Migration.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan mengenai proxmox, antara lain :
1) Proxmox
hanya disediakan untuk mesin 64 bit sehingga tidak akan bisa berjalan pada
mesin 32 bit.
2) Pada
saat instalasi, Proxmox akan menghapus seluruh isi dari hardisk. Sehingga jika
hanya ingin melakukan percobaan gunakan hardisk yang kosong atau gunakan mesin
virtual juga.
3) Jika
ingin menggunakan KVM, Proxmox membutuhkan motherboard/CPU yang mendukung
teknologi virtualisasi yaitu intel VT/AMD-V.
Kebutuhan Hardware untuk proxmox, yaitu :
Kebutuhan spesifikasi server pada dasarnya
tergantung pada virtual server yang akan digunakan. Semakin tinggi spesifikasi
yang akan dijalankan maka semakin tinggi juga kebutuhan hardware yang harus
tersedia (mesin induk). Meski demikian, asumsi ini tidak 100% benar karena ada
beberapa teknologi virtualisasi seperti OpenVZ yang mampu melakukan pembagian
resource sehingga apabila jika mesin virtual ada 3 yang masing membutuhkan 1 GB
memory tidak berarti server (mesin induk) harus memiliki kapasitas memory 3 x 1
GB.
Spesifikasi minimal pada server induk yang
harus terpenuhi agar virtual server dapat berjalan adalah :
1) Processor
Pentium 4, dan harus memiliki kemampuan 64 bit.
2) Jika
akan menggunakan model full virtualization CPU harus memiliki model motherboard
intel VT (Virtualtation Technology) atau AMD-V.
3) Memory
RAM minimal 1 GB.
4) Kapasitas
hardisk minimal 20 GB.
5) NIC
(Network Interface Card)
Tutorial Praktikum Proxmox Disini
0 komentar:
Posting Komentar